Grounding adalah sistem pentanahan yang berfungsi untuk meniadakan beda potensial sehingga jika ada kebocoran tegangan atau arus akan langsung dibuang ke bumi.

Fungsi GROUNDING:

Perlindungan dari tegangan tinggiGrounding dalam sistem instalasi listrik berungsi untuk mengurangi atau menghindari bahaya yang disebabkan oleh tegangan tinggi.misalnya bahaya petir dengan tegangan tinggi
Penstabil tegangan
Grounding dapat berfungsi untuk menstabilkan tegangan pada banyak sumber tegangan. Jika tidak terdapat titik referensi umum untuk  semua sumber tegangan, akan terjadi kesulitan antar masing-masing hubungan
Mengatasi arus yang lebih
Grounding juga berfungs untuk mengatasi arus yang berlebih, karena sistem grounding ini menyediakan level keselamatan baik kerusakan peralatan atau manusiaSistem grounding berfungsi sebagai sarana mengalirkan arus petir yang menyebar ke segala arah ke dalam tanah. Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem pentanahan adalah tidak timbulnya bahaya tegangan step dan tegangan sentuh. Kriteria yang dituju dalam pembuatan sistem pentanahan adalah bukannya rendahnya harga tahanan tanah akan tetapi dapat dihindarinya bahaya seperti tersebut di depan. Selain itu, kondisi tanah yang bagus untuk grounding adalah tanah yang basah, atau kolam, atau tanah yang mengandung granit.
Grounding untuk menyalurkan arus listrik imbas dari peralatan elektronik yang anda lindungi dapat dibuat dengan cara membor tanah di tepi kantor anda sampai kedalaman ditemukannya air. Masukanlah pipa ledeng ke dalam lubang tersebut. Dalam mengerjakan pemboran tanah mintalah bantuan kepada tukang pembuat sumur bor yang memiliki perangkat bor tanah yang lengkap.Pasanglah kabel tembaga khusus ground, dengan dibagian ujungnya dipasang terlebih dahulu batang tembaga sepanjang kurang lebih 1 – 1,5 meter. Masukan batang tembaga kedalam lubang sampai dasar lubang. Sisa kabel tembaga yang masih tampak di bagian ujung lubang di permukaan tanah segera dihubungkan dengan kabel ground yang berasal dari ruang kerja anda. Agar ujung kabel ground tersebut tidak goyang ada baiknya ujung lubang ground tersebut ditutup dengan semen, sehingga hanya tampak ujung kabel tembaga saja diatasnya.(sumber:http://www.inverterplus.net/)

113

 

(sumber:http://khedanta.wordpress.com/)

Dasar Pentanahan

Definisi pentanahan (Grounding), berdasarkan IEEE dictionary (standard 100), adalah melakukan koneksi, baik disengaja atau tidak disengaja, sirkuit listrik atau peralatan ke bumi, atau ke bodi konduksi yang ditempatkan di bumi. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan potensial bumi pada konduktor yang terhubung dan mengalirkan arus tanah menuju dan dari bumi.

Tujuan pentanahan suatu system tenaga listrik secara umum adalah:

  1. Mencegah timbulnya busur tanah akibat dari arus gangguan yang besar (>5 A)
  2. Memberikan perlindungan terhadap bahaya listrik bagi pemanfaatan listrik dan lingkungan
  3. Memproteksi peralatan
  4. Mendapatkan keandalan penyaluran pada system baik dari segi kualitas, keandalan ataupun kontinuitas penyaluran tenaga listrik dengan kontrol noise termasuk transien dari segala sumber.
  5. Membatasi kenaikan tegangan fasa yang tidak terganggu (sehat)

Klasifikasi sistem pentanahan pada tegangan rendah antara lain:

  1. TT: netral sumber daya terhubung ke bumi dan frame peralatan beban terhubung ke bumi
  2. IT: netral sumber daya tidak terhubung ke bumi dan frame peralatan beban terhubung ke bumi
  3. TN: netral sumber daya terhubung ke bumi dan frame peralatan beban terhubung ke sumber daya yang sudah terhubung ke bumi

    TN-S: ketika fungsi proteksi disediakan oleh konduktor yang terpisah dengan netral sumber daya.

    TN-C: ketika fungsi netral dan proteksi digabungkan dalam sebuah konduktor tunggal

    TN-C-S: penggunaan TN-S hilir dari TN-C

Gambar 1. Klasifikasi Sistem Pentanahan

(sumber:http://ikkholis27.wordpress.com/